
dr. Jarot mengatakan bahwa
Keling Kumang Group merupakan aset daerah sebagai contoh tuntasnya
reformasi koperasi sebagaimana diamanatkan oleh pemerintah pusat. Mulai
dari proses rehabilitasi, reorientasi, dan pengembangan. CU Keling
Kumang telah menunjukkan perkembangan, dari hanya sekedar koperasi
simpan pinjam berkembang menjadi koperasi konsumsi, K52 dan koperasi
produksi, K77.
“mereka juga mengembangkan
usaha lainnya seperti, Ladja Hotel dan ekowisata di kawasan Lingkar
Saran,” kata dr. Jarot “Dua tahun terakhir pemerintah telah melaunching
reformasi koperasi,” kata dr. Jarot lagi. “pemerintah sintang juga sudah
menindaklanjuti hal tersebut dengan menutup atau menarik ijin operasi
koperasi yang tidak sehat. Proyeksi kita koperasi di Sintang nantinya
akan hanya ada 200an koperasi tapi sehat,” ungkapnya.
Orang nomor satu di
Sintang itu menjelaskan bahwa dampak dari aktifnya pemerintah dalam
gerakan reformasi koperasi ini, ada 83 koperasi yang sudah tutup dan ada
23 koperasi yang sudah diusulkan pemerintah untuk juga ditutup.
Menyikapi tentang lokasi kantor tersebut, dr. Jarot menegaskan bahwa posisi kantor sudah sangat strategis.
“di sebelah hulu Binjai
ini, ada 60 ribu jiwa di sana,” kata dr. Jarot. Ia menambahkan, “jumlah
itu sangat potensial untuk dibangun ekonominya dan disejahterakan
melalui gerakan koperasi.”
Ketua CU Keling Kunang,
Mikael menyebutkan bahwa CU yang ada dibawah pimpinannya itu akan
meningkatkan aset dan jumlah anggota. Ia juga menyampaikan harapan agar
para aktivis cukup kk terus berkembang meningkatkan pelayanan dan
semakin mendekatkan diri kepada anggota.
“Keberadaan kantor menjadi
motivasi untuk jadi lebih maju kedepannya,” kata Mikael. “Kantor ini
adalah aset kita bersama, pergunakan dengan baik dan berikan sumbangsih
sebesar-besarnya kepada masyarakat di sini. Bersinergi lah dengan
forkopimcam Binjai hulu sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah
Sintang juga komponen lain yang ada di sini,” pesannya.
Valentinus, selaku CEO CU
KK menjelaskan bahwa pemindahan kantor ke Binjai Hulu dari
Temabawangalak merupakan upaya untuk memaksimalkan pelayanan kepada
anggota. Selain dilatarbelakangi banyaknya anggota yang di Binjai Hulu,
Ketungau Hilir pergi ke kantor pusat di Sintang untuk bertransaksi.
“kantor ini merupakan
swadaya anggota,” ungkap Valen. “Upaya ini untuk mendekatkan kantor
kepada anggota. Demi kemudahan melayani anggota,” pungkasnya.
Di tempat yang sama,
Managing director Keling Kumang Group, Yohane mengatakan pembukaan
kantor cabang yang baru ini merupakan momen penting bagi 2000 anggota
yang ada di kawasan Binjai dan sekitarnya.
“disini kita ingin
bertumbuh bersama petani, melalui simpan pinjam, k52 dan k77,” kata
Yohanes. “kalau pendapatan petani di jalur ini naik secara signifikan
tentunya akan memberikan kontribusi pada kemajuan ekonomi,” tambahnya.
“Kita fasilitasi juga
untuk kelompok-kelompok kerja selain petani sawit,” kata Yohanes. “Kita
berharap tempat ini bisa dioptimalkan oleh anggota dan masyarakat,”
tutupnya.
Peresmian kantor ini
dihadiri lebih dari 200 orang anggota. Buapti melakukan pemukulan gong
sebanyak 7 kali sebagai tanda diresmikannya gedung kantor baru ini. usai
membuka selubung papan nama kantor, dr. Jarot menyempatkan diri
meninjau isi dan suasana kantor baru tersebut.
Turut hadir pada kegiatan
tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koeprasi, UMKM,
Sudirman. Tampak juga Camat Binjai Hulu, Kusnidar beserta Kapolsek dan
Danramil Binjai Hulu. Demikian berita humas Setda Sintang.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »