JAKARTA
– Banyak cara mempromosikan Indonesia, salah satunya seperti dilakukan
puluhan anak-anak muda yang tergabung dalam Relawan Komunitas Peduli
ASEAN. Mereka menggunakan kaos bertuliskan nama-nama daerah di Indonesia
saat Car Free Day di Jakarta, pada Minggu, 13 Maret 2016.
“Kaos
dan medsos adalah dua media promosi yang sangat efektif, ada 514
Kota/Kab di Indonesia, banyak yang belum memaksimalkan kaos dan medsos,
tadi pagi kita mengajak pengguna car free day untuk menggunakan kaos
bertuliskan nama Provinsi, Kota, Kabupaten atau kaos bertuliskan kuliner
dan tujuan wisata di Indonesia, moga aksi ini menginspirasi banyak
daerah untuk memaksimalkan kaos dan medsos, terima kasih juga atas
bantuan teman-teman Jurnalis,” jelas Hariqo Wibawa Satria, Koordinator
Relawan Komunitas Peduli ASEAN.
Menurut Hariqo, hari ini hakikatnya semua kita adalah diplomat, tugas
memperjuangkan kepentingan nasional adalah tugas bersama. “Diplomat
bukan semata mereka yang kuliah di jurusan HI, atau yang bekerja di
KBRI, tapi semua kita adalah diplomat. Itulah salah satu landasan pikir
kegiatan promosi Indonesia ini, kita semua bahkan dengan sukarela iuran
untuk kegiatan ini, mari gotong royong kita promosikan Indonesia,
manfaatkan kaos dan medsos kita untuk mempromosikan Indonesia”, tambah
Hariqo Wibawa yang juga alumnus Pondok Modern Gontor ini.
Relawan
yang menggunakan ikat kepala merah putih ini, memulai aksi pukul 07.00
pagi dengan berjalan kaki di sepanjang jalan sudirman. Mereka juga
mengajak pengguna car free day menandatangani spanduk besar bertuliskan
“Ayo Lewat Kaos dan Medsos Kita Bela dan Promosikan Indonesia” .
Pengguna car free day juga diajak berfoto di booth yang telah disiapkan
oleh para relawan komunitas peduli ASEAN.
“Kami
mengucapkan terima kasih kepada ratusan pengguna car free day yang
telah tanda tangan di spanduk, semoga keterlibatan warga dalam
mempromosikan Indonesia, baik lewat kaos maupun medsos meningkat”, ujar
Hafyz Marshal, ketua panitia kampanye ini.
Melinda
salah seorang Relawan Komunitas Peduli ASEAN asal Depok mengungkapkan,
aksi-aksi dengan konsep gembira seperti ini lebih disukai anak-anak
muda. “Kita gak salahkan anak-anak muda yang pakai kaos dengan nama
kota-kota di luar negeri, tapi ada baiknya juga kita lebih sering
menggunakan kaos yang bertuliskan nama daerah, kuliner di Indonesia,
terus terang teman-teman saya banyak yang terpanggil untuk beli kaos
karena aksi ini, semoga ini jadi rezeki bagi penjual kaos”, Ujar
Mahasiswa Unv Mercubuana, Depok ini.(*r)/
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »