Sintang,warta86.com seperti yang pernah di lansir beberapa hari yang lalu oleh Media online warta86, sampai hari ini 5/8/17 untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum (SPBU) semakin sulit seperti pantauan yang ada di lapangan hampir semua SPBU yang ada di Kabupaten Sintang di Penuhi oleh pengantri mobil yang menggunakan Drum dan Dirigen sehingga dengan hitungan jam Baik itu Premium maupun Solar akan habis degan begitu cepatnya ungkap salah satu pengendara motor yang tidak ingin Identitasnya di sebutkan.
Padahal Peraturan Presiden No 191 tahun 2014 sudah jelas, bahwa Lembaga Penyalur (SPBU) hanya boleh menyalurkan Bahan Bakar Minyak Premium maupun Solar hanya untuk pengguna akhir dan dilarang keras untuk menjual BBM yang bersubsidi kepada pengantri yang menggunakan drum maupun dirigen ungkap Mardian anggota LSM LP3K RI Kabupaten Sintang.
Hasil penelusuran dan wawancara dengan seorang pengantri atau pengecer yang saat itu lagi sedang mengantri,saya datang dari tempat yang cukup jauh dan hanya untuk mendapatkan tiga (3) dirigen Minyak Premium dan tidak jarang pulang dengan tangan kosong ungkapnya,di tanya mengenai harga yang di tentukan pihak SPBU ia mengatakan saya beli dengan harga Rp 6900,-perliter bahkan ada juga teman-teman yang di kenakan Rp 7000,- perliter di tanyai kedatangannya ke SPBU Ia mengatakan saya datang dari jam enam (6) pagi untuk mengantri di sini kerena kalau tidak awal pasti tidak dapat dikerenakan jam sebelas (11) paling lama jam dua belas (12) minyak sudah tidak ada lagi ungkapnya
Ditambahkan lagi tidak jarang Masyarakat malah di arahkan untuk menggunakan Pertalite sementara Premium yang bersubsidi habis di peruntukan buat pengantri yang membawa Drum,ditambahkan lagi di sini malah ada pengantri yang seolah-olah SPBU miliknya kerana sering lebih di utamakan daripada pengantri yang lain dan orang tersebut tinggalnya tidak begitu jauh dari SPBU ini ungkapnya (tim)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »