Sementara itu, ketua panitia yaitu Kurniawan mengatakan bahwa hewan qurban yang dipotong tahun ini berjumlah 3 ekor terdiri dari 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Daging qurban tersebut sebagian besar dibagikan kepada orang-orang berhak menerimanya di kelurahan dan desa se-Koa Sintang. Sebagian kecil daging tersebut dimakan bersama saat takbiran di rumah melayu, kata Kurniawan.
Mengenai pembuatan lemang, kurniawan menjelaskan bahwa maksud pembuatan lemang ini, selain menghidupkan kembali jenis makanan khas melayu yang menjadi warisan budaya masa lalu, juga mengedukasi puak melayu untuk tetap mengetahui tatacara membuat lemang tersebut. Karena selama ini diakui bahwa membuat lemang sudah jarang dilakukan dan akan menghilangkan pengetahuan tatacara membautnya. Kita perlu untuk enghidupkan kembali warisan kuliner masa lalu untuk generasi muda kita di masa depan agar tetap tahu, kata Kurniawan.
Kita berhasil membuat lemang sebanyak 150-200 batang lemang. Menariknya, penyiapan bahan lemamg ini, mulai dari buluh babmbu, pulut, santan, daun pisang muda dan kayu bakar diadakan secara bergotong royong dari para pengurus dan anggota MABM. Disinilah kita nerasakan arti kebersamaan dan saling beekrjsama sehingga dijadikan kebiasaan dan budaya di MABM, kata Kurnawan.
Selaku ketua panitia, Kurniawan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja optimal melaksanakan agenda DPD MABM di hari raya Idul Adha tahun ini. Kegiatan yang pertama ini menajdi langkah awal untuk kita berbat di masa depan. Kita akan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan, dan ke depan akan semakin kita perluas kegiatan-kegiatan yang positif dar puak melayu di Rumah Melayu Sintang, ujarnya.
Penulis;Humas Pemda
Publish;W86
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »