Dalam arahannya, Bupati Sintang
mengatakan bahwa Kabupaten Sintang termasuk salah satu diantara delapan
Kabupaten yang tergabung dalam lingkar temu Kabupaten Bestari, “ini
sudah komitmen bersama untuk menjadi Kabupaten yang berkelanjutan,
Kabupaten yang lestari hijau, kita di Sintang bersama masyarakat sipil
bersama membangun untuk memenuhi kebutuhan hutan kepada generasi
selanjutnya”. Kata Jarot.
Jarot menambahkan kalau menjamin sebuah
Kabupaten untuk berkelanjutan harus bisa untuk bersama-sama menjaganya,
“harus ada keseimbangan antara ekonomi dengan pembangunan sosial,
salahsatunya termasuk penghargaan kepada masyarakat adat ini, karena
hutan adat harus kita jaga bersama-sama, keseimbangan lingkungan perlu
dipandang dan diperhatikan agar menjamin kabupaten Sintang menjadi
Kabupaten yang lestari”, tambah Jarot.
Menurut Jarot di Kabupaten Sintang
memiliki luas wilayah kurang lebih 21.000km persegi, dengan kawasan
tutupan hutan sebesar 60%, “jadi di Sintang ini hanya 40% itu kawasan
padat pemukiman, kawasan 60% nya itu adalah kawasan hutan yang memiliki
kawasan ekosistem yang tinggi, jadi harus kita jaga untuk pembangunan
yang bekelanjutan”, tutur Jarot.
Bupati Sintang mengungkapkan bahwa
negara harus hadir ditengah-tengah masyarakat, seperti membangun dari
pinggiran, dan menyampaikan empat pesan Presiden, “saya pesankan empat
point, yang pertama tentukan PRUDES Produk Unggulan Desa, pada
saat ini kita serahkan 5500 bibit tanaman, suatu saat akan tumbuh maka
inilah prudes kita, yang kedua dirikan BUMDES, kegiatan koperasi usaha
bersama jadi keuntungannya kembali kepada anggota, menambah insentif
desa, 18 bumdes sukses di indonesian 80% bergerak di sektor wisata, kita
kelola hutan jadikam lokasi wisata, yang mengelola adalah bumdes, yang
ketiga setiap desa harus membuat EMBUNG, buat cadangan air, selama tidak merusak lingkungan, dan yang keempat SORGA sarana olahraga desa, buatkan lapangan bola, di Desa pun perlu tempat untuk berkumpul”, pesan Jarot.
Managing Director Keling Kumang Group,
Yohanes mengatakan bahwa sudah melakukan pemetaan dan musyawarah dengan
masyarakat dengan membuat peraturan desa sehingga meminta bupati untuk
mengeluarkan SK mengenai hutan adat, “ini sebagai stimulan agar ekonomi
masyarakat bergerak dimasa yang akan datang, juga masyarakat akan
menerima bibit dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi masyarakat”, kata
Yohanes.
Yohanes menambahkan bahwa sasaran
pelaksanaan program ini adalah desa yang masih memiliki hutan, seperti
Desa Sepulut Kecamatan Sepauk ini yang diharapkan hutan lindung menjadi
daerah resapan air, “jadi luas kawasan hutan di sini ada 14,6 hektar,
bibit jengkol akan diberikan sebanyak 800 pohon, kemudian bibit pohon
aren ada 800 pohon, bibit petai 800 pohon, dan bibit pinang ada 1000
pohon”. Tambah Yohanes.
Seusai melaksanakan kegiatan pertemua,
Bupati Sintang yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Sintang, Managing Director Keling Kumang Group, menanam pohon
secara simbolis dan memantau lokasi hutan adat masyarakat setempat.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »