Hadir
juga dalam kesempatan itu Uskup Agung Emiritus Mgr. Heronimus Bumbun,
Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus. Ketua Tim Penggerak PKK
Provinsi Kalbar, dan tamu undangan lainnya. Dengan demikian kabupaten
jalur perbatasan Kalbar sudah berdiri masing-masing perguruan tinggi, di
Sambas ada Politeknik Sambas, STIM di Bengkayang, STKIP di Entikong
Sanggau, STKIP dan Unkas di Sintang serta Polteknik di Putusibau Kapuas
Hulu.
Cornelis
mengingatkan supaya masyarakat Bengkayang turut menjaga Kampus ini,
jangan sampai ada yang mengganggu apalagi sampai memperkarakan masalah
tanah. Karenanya orang nomor satu di Kalbar itu meminta supaya seluruh
aset kampus didaftarkan menjadi aset keuskupan.
Dijelaskan
Cornelis pula, perguruan tinggi ini untuk mendapatkan ijinnya tidak
mudah, harus bekerjasama dengan universitas pertahanan di Jakarta.
Mengurus perijinannya pun sangat tidak mudah karena Cornelis sendiri
mengakui terlibat langsung dalam proses perijinan, sehingga dirinya
mengharapkan apa yang sudah didapat supaya dijaga karena perguruan
tinggi ini membantu masyarakat yang ekonominya terbatas untuk sekolah ke
luar Kalimantan, “Perguruan tinggi sudah ada jangan tidak mau sekolah,
supaya kita bisa bersaing.” ujar Cornelis.
Bupati
Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan bahwa dengan diresmikan STIP
merupakan kado natal untuk masyarakat Bengkayang dirinya berharap agar
kelak Sekolah tinggi ini bisa menjadi Universitas, karena ini sangat
membantu kemajuan pendidikan di Kabupatrn Bengkayang.
STIM
Shanti Buana didirikan di Kabupaten Bengkayang, yang merupakan daerah
3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Dari Visi, Misi, dan Tujuannya dapat
disimpulkan bahwa semangat atau roh dari STIM-SB adalah nilai-nilai
kebangsaan yang berakar pada etika dan religi yang pancasilais.
Fokus
utama STIM-SB adalah menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang
bersinar sebagai insan-insan pancasilais yang kompeten, bersih, dan
jujur. Insan-insan ini dibina dalam institusi perguruan tinggi sehingga
sekaligus menjadi tenaga-tenaga akademis yang memiliki high science dan
high skill.
Dengan
kata lain, STIM-SB merupakan suatu implementasi praktis sistem
pemuridan berbasis etika dan religi pancasilais dengan tujuan
peningkatan daya saing SDM daerah perbatasan Bengkayang sebagai ‘dapur’
untuk memproduksi sumber-sumber daya alam dan jasa.(kun/humas)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »