Www.Warta86.com,-Sekadau – Proyek peningkatan jalan Peniti SP2 Seguri di Kabupaten Sekadau mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Pekerjaan tersebut diduga tidak memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan, terutama pada konstruksi box culvert dan dinding penahan tanah (turap).
Pada item box culvert, mutu beton yang digunakan dipertanyakan karena diduga menggunakan semen berkualitas rendah dan campuran yang tidak sesuai standar. Hal ini terlihat dari beberapa bagian beton yang mulai tergores dan rusak meskipun proyek belum resmi digunakan. Indikasi ini mengarah pada pencampuran material yang tidak merata, dengan komposisi semen yang kurang dan pasir yang berlebihan.
Selain itu, pembangunan turap diduga menggunakan batu muda yang mudah pecah. Pemasangan turap di sekitar box culvert memiliki tinggi sekitar satu meter, sementara di bagian samping hanya setinggi 2 hingga 3 sentimeter. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan struktur tersebut dalam menahan beban kendaraan berat, seperti truk pengangkut hasil kebun sawit yang dapat mencapai bobot 5 hingga 6 ton.
Lebih lanjut, material batu yang digunakan dalam proyek ini diduga berasal dari galian C ilegal dengan kualitas yang meragukan. Seorang warga Desa Sungai Kunyit berinisial A, yang merupakan pemilik kuari di daerah tersebut, mengakui bahwa batu untuk proyek ini diambil dari lokasinya sebanyak 133 dam dengan harga Rp150.000 per dam.
Dugaan ketidaksesuaian spesifikasi juga terlihat pada jenis batu yang digunakan. Meskipun berukuran besar, batu tersebut mudah pecah, menimbulkan pertanyaan apakah material tersebut memenuhi standar yang ditetapkan. Untuk memastikan kualitas material, tim media mengambil dua sampel batu dari lokasi proyek.
Kuat dugaan bahwa Kepala Dinas PUPR Sekadau, Heri, bersama kontraktor dan konsultan pelaksana, terlibat dalam praktik kongkalikong terkait proyek ini. Banyak kejanggalan yang terpantau di lapangan, memperkuat asumsi bahwa pengerjaan proyek tidak sesuai spesifikasi. Masyarakat menilai aparat penegak hukum (APH) kurang tegas dalam menangani permasalahan ini.
Masyarakat berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk memastikan proyek ini dikerjakan sesuai standar dan regulasi yang berlaku, demi menjamin kualitas dan keamanan infrastruktur bagi pengguna jalan di wilayah tersebut.
( Team/Redaksi )
« Prev Post
Next Post »