Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk
bersama-sama menjaga dan merawat kerukunan, persaudaraan, dan persatuan sebagai
bangsa, dari Aceh sampai Papua.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Negara saat menyerahkan 7.000
sertifikat tanah bagi masyarakat Sumatra Utara yang digelar di Lapangan Adam
Malik, Kota Pematang Siantar, pada Senin, 27 November 2017.
“Ini perlu saya ingatkan karena kita sering merasa tidak
bersaudara, padahal kita saudara sebangsa dan se-Tanah Air,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden juga mengingatkan agar persaudaraan dan
persatuan bangsa Indonesia dipelihara sehingga tidak terpecah karena masalah
politik.
“Ada pemilihan bupati, wali kota, gubernur, sudahlah. Pilihlah
yang Bapak/Ibu anggap paling baik, terbaik, pilih! _Brek_ udah! Coblos _blos_
udah, setelah itu bersaudara lagi,” kata Kepala Negara.
Presiden berharap, perbedaan pilihan pada pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan presiden tidak perlu dipermasalahkan lagi setelah hari
pencoblosan.
“Jangan sampai pilpres sudah tiga tahun masih dibawa-bawa sampai
sekarang, pilgub sudah empat tahun masih dibawa-bawa sampai sekarang,” ucap
Presiden.
Menurut Presiden, setelah pencoblosan usai, sudah seharusnya
masyarakat kembali hidup rukun dan menjalani rutinitas keseharian seperti sedia
kala.
“Kita ini sering masih terbawa emosi _gitu,_ jangan! Sekali lagi
marilah kita jaga persaudaraan kita, kita jaga persatuan dan kesatuan kita dari
Sabang sampai Merauke,” tutur Kepala Negara.
*Penyerahan Sertifikat Tanah*
Di awal sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa
penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat harus dilaksanakan secepatnya.
Hal tersebut penting dilakukan untuk mengurangi permasalahan
sengketa lahan yang seringkali terjadi karena ketidakjelasan status kepemilikan
lahan.
“Keluhannya sengketa lahan dimana-mana, bukan hanya di Sumatra
Utara. Kejadian seperti itu tidak boleh diteruskan,” ucap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyerahkan 7.000 sertifikat
tanah untuk masyarakat yang tersebar di sejumlah daerah. Sebanyak 500
sertifikat untuk Kota Pematang Siantar, 1.000 sertifikat untuk Kota Tanjung
Balai, 1.500 sertifikat untuk Kabupaten Simalungun, 500 sertifikat untuk
Kabupaten Humbang Hasundutan, 1.500 sertifikat untuk Kabupaten Asahan, dan
2.000 sertifikat untuk Kabupaten Labuhan Batu.
Turut hadir mendampingi Presiden antara lain Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala
Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi.
*Masyarakat Siantar Sambut Presiden Jokowi*
Kedatangan Presiden Jokowi di Pematang Siantar disambut ribuan
warga yang memenuhi jalan yang dilalui oleh rangkaian mobil Presiden.
Presiden tiba di Kota Pematang Siantar dari Serdang Bedagai
dengan menggunakan Helikopter Super Puma Kepresidenan.
Jarak dari helipad Subden Brimob Siantar ke Lapangan Adam Malik
tempat dilaksanakannya penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat sebenarnya
hanya 3,1 kilometer, namun karena banyaknya warga yang menyambut Presiden,
jarak tersebut ditempuh selama 45 menit.
Presiden pun sempat beberapa kali turun dari mobil menghampiri
warga untuk bersalaman dan berswafoto serta memberikan kaos.
Pematang Siantar, 27 November 2017
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey
MachmudinDeputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »