Warta86.com-(Puspen TNI). Sikap kritis
masyarakat cenderung mudah menyulut terjadinya benturan atau konflik
horizontal. Untuk itu, Prajurit TNI dan Polri jangan sampai menjadi
bagian dari permasalahan tetapi harus menjadi solusi dan motivator
perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pada saat memberikan pengarahan kepada 2.500 personel TNI dan Polri se-wilayah Makassar, bertempat di Hanggar Skadron Udara 11/Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/4/2018).
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,
Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah sebagai tolok ukur kondisi
keamanan Indonesia khususnya di wilayah timur. Hal tersebut menyebabkan
beban tugas Prajurit TNI dan Polri di Makassar tidak ringan, karena
memiliki keunikan dan tantangan tersendiri. “Di pundak kalianlah
eksistensi kedaulatan dan keutuhan NKRI dipertaruhkan, karena banyak
celah dan potensi yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan
nasional,” katanya.
Panglima TNI mencontohkan pentingnya
persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan dalam bentuk kerja sama antara
TNI dan Polri dalam rangka penanganan kasus dan berhasil dengan baik
adalah ketika penangkapan 1 ton 29 kg narkoba di Selat Philip yang
dilaksanakan oleh KRI Siguro-864. “Dengan kerja sama dan koordinasi
yang baik antar instansi terkait, semua dapat berjalan dengan baik dan
membuahkan hasil yang membanggakan,” ungkapnya.
“Mari kita rapatkan barisan dan terus
kuatkan soliditas untuk menjaga NKRI dari ancaman masuknya narkoba,
masuknya paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila karena
tanpa adanya soliditas, sinergitas TNI dan Polri mustahil semuanya bisa
berjalan dengan baik,” ujar Panglima TNI.
Di sisi lain pengarahannya, Panglima
TNI mengatakan bahwa dalam menghadapi pesta demokrasi Pilkada tahun 2018
dan tahapan Pemilu Legislatif dan
Presiden tahun 2019, Prajurit TNI dan Polri harus tetap memegang teguh
netralitas dan menjaga soliditas yang sudah terjalin selama ini bisa
dipertahankan. “Saya yakin kalau soliditas terjaga dengan baik, NKRI
pasti akan terjaga dan tidak akan ada yang berani mencoba-coba untuk
mencabik-cabik NKRI,” tegasnya.
Di hadapan ribuan Prajurit TNI dan
Polri, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan bahwa
kemungkinan ancaman menjelang pesta demokrasi harus tetap di waspadai
oleh aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri. “TNI dan Polri harus
bekerja keras bahu-membahu demi menjamin kelancaran dan kesuksesan pesta
demokrasi dari ancaman siber, biologis dan kesenjangan,” tuturnya.
Mengakhiri pengarahannya, Panglima TNI memberikan penekanan dan harapan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas Prajurit TNI dan Polri. Pertama,
jaga kepercayaan rakyat pada TNI dan Polri jangan sampai dinodai,
dirusak atau dihancurkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah
satu tindakan yang nyata merusak kepercayaan rakyat kepada TNI Polri
adalah kegiatan yang melanggar disiplin maupun hukum.
Kedua, tingkatkan kemampuan
deteksi dini dan cegah dini dari ancaman Ipoleksosbudhankam yang dapat
merusak persatuan, kesatuan dan keutuhan NKRI, khususnya dalam
penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 dan tahapan Pemilu tahun 2019
dengan mengoptimalkan peran serta fungsi satuan masing-masing. Ketiga,
TNI dan Polri sebagai perekat negara harus berdiri tegak di atas semua
golongan dan mampu menjadi perekat kemajemukan dalam menjaga
kebhinekaan.
Keempat, unsur pimpinan agar
selalu dekat dan menyatu dengan anak buahnya, sehingga mengetahui segala
kesulitan yang dialami bawahannya dan dengan segera dapat diambil
langkah solusinya. Kelima, tetap jaga dan pelihara soliditas dan
solidaritas TNI-Polri, sehingga terjalin hubungan baik antar individu
dan satuan sebagai modal dasar melaksanakan peran fungsi dan tugas
masing-masing serta sebagai teladan kekompakan bagi stakeholder maupun komponen masyarakat lainnya.
Plt. Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »