Sintang,www.warta86.com-Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LKTL) akan melakukan pengambilan gambar
tentang upaya dan keberhasilan Kabupaten Sintang dalam menjaga
lingkungan dan hutan. Sebelum melakukan pengambilan gambar, Tim LKTL
meminta saran dan pendapat dari berbagai pihak baik Pemkab Sintang,
organisasi dan lembaga masyarakat yang selama ini sudah melakukan upaya
pelestarian lingkungan di Kabupaten Sintang.
Fifi Abriany sebagai
Communication Officer LKTI Jakarta menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang
merupakan salah satu kabupaten yang menginisiasi terbentuknya Lingkar
Temu Kabupaten Lestari. “terlibatnya Kabupaten Sintang sebagai pencetus
berdirinya LKTL karena adanya komitmen untuk menjaga kelestarian hutan
dan lingkungan. Kami sudah melakukan shooting di Kabupaten Sigi dan
Siak. Inovasi kabupaten anggota LKTI dalam menjaga lingkungan dan hutan
menjadi sasaran kami. Hasil video akan digunakan untuk memperkenalkan
Sintang kepada kabupaten lain di seluruh Indonesia. Kami akan berusaha
memanfaatkan tiga hari efektif untuk pengambilan gambar di Sintang.
Rencana akan ada 5 lokasi yang akan kami ambil gambarnya. Misalkan
Ensaid Panjang khusus pada pewarna alam tenun ikat Dayak. Video pada
satu lokasi atau satu inovasi akan berdurasi 1-2 menit. Jadi nanti aka
nada 5 video tentang Kabupaten Sintang” terang Fifi Abriany.
Widian
Sukri Kepala Bidang Ekonomi pada Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah Kabupaten Sintang menjelaskan rapat ini untuk mendapatkan saran
dan masukan dari berbagai pihak supaya video yang dihasilkan sesuai
dengan harapan. “kita komit menjaga 59 persen hutan yang masih ada di
Sintang. Untuk itu, kita harus menentukan lokasi pengambilan gambar
video dokumenter selama tiga hari di Sintang. Konsep kabupaten lestari
bisa kita terapkan sampai 10 tahun ke depan” terang Widian Sukri.
Supomo Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menyatakan siap
membantu jika lokasi pengambilan gambar dilakukan di Danau Jemelak.
“karena kami punya program pelepasan bibit ikan jelawat di beberapa
titik Danau Jemelak. Siapa tau bisa dijadikan lokasi pengambilan gambar”
terang Supomo.
Erwin Simanjuntak sebagai Sekretaris Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa di Ensaid
Panjang tidak hanya pewarna alami tenun ikat yang sudah dikenal,
melainkan ada juga pembuatan baju dari kulit kayu dan kerajinan anyaman
yang mungkin bisa di explore oleh Tim LKTL” terang Erwin Simanjuntak
Pengelola Koperasi Kerajinan Tenun Ikat Dayak Jasa Menenun Mandiri,
Sugiman Karyaredja mengjelaskan bahwa Kobus Sintang juga ada mengelola
Sintang Orangutan Center. “proses pewarnaan alami pada kain tenun sangat
panjang dan terhubung dengan budaya. Jadi menurut kami tidak cukup
kalau video pendek” terang Sugiman Karyaredja.
Armando dari Credit
Union Keling Kumang menyatakan siap bantu pihak LKTL jika ingin ambil
gambar pada beberapa jenis usaha yang terkait pelestarian lingkungan
seperti budidaya kelulut dan produksi sirup asam maram.
Suwiryanto
dari Koperasi Rimba Harapan menjelaskan bahwa koperasinya banyak
mengelola usaha pertanian dan perkebunan. “mungkin produk kami yang
cocok terkait tema video adalah kebun jambu kristal kami di Desa Merarai
Satu Kecamatan Sungai Tebelian. Kami sudah pernah produksi video mulai
dari nol sampai kebun jambu kristal berhasil. Ada juga komoditas lain yg
kami kembangkan ayam petelur, kelapa sawit, dan pisang. Kebun jambu
kristal kami juga sudah kami buka menjadi salah lokasi wisata buah di
Sintang. Kondisi sekarang jambu kristal sudah panen dan jual. Masyarakat
juga dipersilakan untuk mengunjungi kebun jambu kristal sebagai lokasi
wisata” terang Suwiryanto.
Iik Sri Januarsih dari Gemawan
menjelaskan sedang membina kelompok tani khusus perempuan di Desa Merpak
dengan membangun demplot pengembangan beras merah dan beras Hitam.
“hanya saja saat ini baru mulai. Kami sementara masih fokus pada
pengembangan padi. Kami juga komitmen untuk menggiling padi dengan
bekisar. Padi hasil petani binaan kami tidak boleh giling padi dengan
mesin melainkan dengan alat tradisional bekisar” terang Iik Sri
Januarsih.
Billy M. Hasbi dari Soldaridad menjelaskan sedang
mengembangkan green village. “di Desa Merpak Kelam Permai saat ini
sedang dibangun zero mass water yang mana kami mengambil air dari embun
untuk konsumsi masyarakat. Satu panel bisa produksi lima liter air per
hari. Di Merpak kami pasang lima panel. Dengan alat ini, semakin kemarau
semakin banyak airnya. Dan rencananya pada 19 Oktober akan diresmikan
operasional peralatan zero mass water ini” terang Billy M. Hasbi.
Penulis;Humas
Publish:Red W86
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »