Www.Warta86.com,-Kalbar ,Sungai Kapuas bukan hanya sekadar sungai, Destinasi ,dianggap juga urat nadi kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Barat.
Dengan panjang mencapai 1.143 kilometer, Kapuas menjadi sungai terpanjang di Indonesia sekaligus salah satu yang terpanjang di dunia, sebagai kebanggaan warga Kalbar.
Sungai ini mengalir dari Pegunungan Müller hingga bermuara di Laut Natuna, membawa kehidupan bagi jutaan orang yang bergantung padanya.
Dikelilingi oleh hutan tropis yang asri, sejauh mata memandang.
sungai ini juga berfungsi sebagai jalur transportasi utama, menghubungkan berbagai daerah di Kalimantan Barat.
Dipastikan kedepannya tinggal mimpi itu semua, jika negara membiarkan semakin maraknya PETI ( pertambangan emas tanpa ijin ) menjamur di sepanjang sungai Kapuas tersebut.
Dimulai dari kabupaten Sanggau, semarangkai dan sekitarnya , kabupaten Sekadau belitang dan sekitarnya, kabupaten Sintang dari sepaok bahkan sampai mendekati kota Sintang sampai ke perbatasan Kapuas hulu, kabupaten Kapuas hulu sepanjang sungai Kapuasnya, menjamur ribuan Mesin tambang ilegal mengeruk emas di dasar sungai Kapuas tersebut.
Dulunya sungai Kapuas sebagai icone Kalbar, bahkan di bicarakan selalu oleh warga internasional sebagai destinasi Wisata dan juga Daya Tarik Sungai Kapuas menjadi rumah bagi lebih dari 700 spesies ikan, termasuk Arwana Super Red, ikan langka dan bernilai tinggi ( disayangkan telah punah oleh keserakahan yang melanda manusia dengan didasari alasan perut ).
Disayangkan sungai yang menjadi icon buat Kalbar dan berharga buat Indonesia ini, menjadi tantangan tersendiri perkembangan sungai Kapuas dari pencemaran dan Deforestasi dalam kelestarian sungai Kapuas.
Jasli salah seorang jurnalis yang tajam Menyoroti terkait kerusakan alam dan lingkungan menyayangkan hal ini semakin masif terjadi, bahkan beberapa laman pemberitaan memuat jika terjadi setoran di setiap aktivitas PETI yang ada, bahkan menembus nilai yang pantastis, sampai miliyaran rupiah.
Jika hal tersebut terus menerus terjadi tanpa adanya solusi dari pemerintah daerah maupun pusat, dipastikan Kapuas tinggal nama tinggal cerita buat anak cucu kedepannya " terang jasli kepada media ini.
Jasli berharap susah waktunya lah negara hadir dalam kasus ini, jangan hanya wacana, dan disinyalir adanya setoran kesetiap aparat penegak hukum juga kapolri dan panglima TNI tegas kepada oknum yang terlibat, diduga juga adanya pembungkaman pemberitaan terhadap jurnalis baik melalui ancaman bahkan suap menyuap segera di tindak tegas.
Dan bagi masyarakat Kalbar yang mendominasi dalam pekerjaan di pertambangan emas, agar bisa diberikan legalitas pekerjaan oleh pemerintah daerah dengan tidak merusak destinasi yang ada dengan tidak merusak alam dengan membabi buta, karena kita masih sama sama ada kelangsungan kehidupan nya kedepan, buat anak cucu kita bersama.
Dipertanyakan,; Dimana pemerintah daerah yang ada, apa kerja Aparat penegak hukum,,,,!!!???
( Bersambung )
Red
« Prev Post
Next Post »