Kategori

HEADLINE NEWS

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Jika masih hidup, Bujang Beji dan Temenggung Marubai pasti Menangis.


Melawi Kalbar, Bagaimana tidak,sungai yang dijadikan sumber kehidupan masyarakat tersebut saat ini telah rusak parah oleh keserakahan manusia saat ini, dengan tidak lagi memikirkan nasib anak cucu kedepannya, hanya demi alasan mengisi perut.

Sejarah dua orang sakti yang bernama Bujang Beji dan Temenggung Marubai.

Bujang Beji menangkap ikan di sungai Simpang Kapuas, sedangkan Marubai menangkap ikan di Simpang sungai Melawi, yang saat itu terkenal di gambarkan memiliki berbagai jenis ikan yang banyak.


Tapi kini semuanya tinggal cerita, sepanjang sungai dari kabupaten Sintang, sungai ana, jetak, sungai tapang, dedai, gandis, sungai mali, Nanga kayan, keninjal, bahkan melewati kabupaten Melawi Lengkong nyadom, kebebu, sungai pinang , Nanga Nuak , menukung dan sekitarnya hingga ke Serawai, ribuan mesin tambang mas ilegal berjejer menghiasi DAS ( Daerah Aliran Sungai ) Melawi hingga aparat penegak hukum pun kewalahan menangani kasus ilegal mining tersebut.


Saat ini hanya cukong cukong Pembeli Emas ilegal lah yang memetik keuntungan dari kegiatan ini. ( Nama dan lokasi sudah di kantongi ).


Miliyaran rupiah perputaran uang di sektor tambang ini, sedikitpun tidak masuk ke kas daerah dan Negara, hanya oknum oknum nakal lah yang menikmati hasil dari tambang ilegal masyarakat tersebut.


Sungai yang sedari dulu sebagai mata pencaharian masyarakat, sekitar aliran sungai bahkan untuk aktivitas mandi mencuci bahkan digunakan untuk masak sekarang sudah tidak bisa lagi, akibat semakin tercemarnya sungai Melawi oleh aktivitas PETI.


Bahkan prusahaan dan masyarakat yang masih memanfaatkan jalur sungai sebagai aktivitas pengangkutan barang, sudah tidak bisa, karena terjadi pendangkalan aliran sungai Melawi saat ini.


Jasli salah seorang jurnalis yang tajam Menyoroti aktivitas yang merusak lingkungan, meminta pihak pemerintah daerah segeralah untuk membenahi sisi sosial dibalik semua ini, agar kesenjangan sosial di masyarakat tidak terjadi.


Dan tidak membiarkan aliran sungai menjadi wajah kegiatan ilegal, DAS yang berfungsi untuk orang banyak hingga tidak bisa dimanfaatkan lagi.


Dan Meminta ke pada Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo dan panglima TNI Agus Subiyanto menindak tegas dugaan keterlibatan anggotanya dalam kegiatan tambang ilegal yang semakin masif di jalur DAS (Daerah Aliran Sungai)  Melawi.


Jasli pun meminta Segera menindak para cukong pengepul emas ilegal dari para penambang ilegal yang saat ini melancarkan kegiatan PETI tersebut, yang di rasa tumpul sekali.


Bahkan saat ini hanyalah para penambang yang di lakukan penegakan hukum, itupun para penambang kecil yang menggukan mesin Dompeng yang bekerja di Darat , semantara Untuk pekerja yang menggunakan mesin besar seperti Fuso dan Fanther yang jelas merusak Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak pernah tersentuh Hukum ditambah pengepul emas ilegal tak di sentuh sama sekali dengan Nada kesal Jasli mengungkapkan pada media ini.


( Bersambung )

Red

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *