ASKIMAN BUKA PAMERAN MANIK SE-BORNEO 2017
SINTANG. Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM pameran
manik se-borneo tahun 2017 dengan tema Butiran Manik Merangkai Warisan
Budaya Antar Bangsa yang turut di hadiri deputi bidang pengembangan
sumber daya perpustakaan yang mewakili kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia Woro Titi Haryanti, Unsur Forkopimda, Unsur
Organisasi Perangkat daerah dan erwakilan dari Malaysia dan Brunai
Darusalam serta pihak terkait lainnya di Museum Kapuas Raya Sintang Jl.
Sintang-Putusibau KM-14 Rabu Pagi (15/11/17).
Dalam
kesempatan tersebut Wakil Bupati Sintang Askiman mengatakan sangat
menyambut baik dan memberikan apresiasi terselenggaranya pameran manik
se-borneo ini karena dirinnya menilai ini merupakan kegiatan yang
sungguh luar biasa kita terlebih melibatkan negara tetangga seperti
malaysia dan brunai darusalam serta peserta dari luar provinsi kalbar.
“yang
ingin tonjolkan dalam pameran ini yakni persoalan aset yang terkandung
atau yang terpendam selama ini yang mengandung seni budaya dan yang juga
punya potensi luar biasa harus kita kembangkan”kata Askiman.
Selain
itu jelas askiman, pameran tersebut juga untuk mengembangkan potensi
usaha kelompok UKM seperti pengrajin-pengrajin manik,tetapi yang
terpenting menurutnya terdapat satu makna yang tersirat dalam rangkaian
manik-manik, dengan butiran manik berbeda warna berbeda semuanya, tetapi
kalau di rajut menjadi satu kesatuan tentunya mempunyai satu nilai
keindahan yang luarbiasa yang luar biasa.
“nah
dengan demikian harapan kepada semua masyarakat khusunya kabupaten
sintang provinsi kalbar dan seluruh indonesia mari kita rajut kembali
semua bentuk suku,agama dan budaya yang berbeda-beda kita rajut jadi
satu menjadi satu kesatuan dengan warna yang berbeda itu tentunya
memiliki suatu keindahan yang luar biasa sehingga kita mampu merajut
kembali kehidupan, kebenekaragaman kita menjadi satu kesatuan dalam
kehidupan antar suku bangsa dan agama yang lebih harmonis
kedepannya”jelas askiman.
Askiman
menambahkan, kedepannya pameran ini akan di rencanakan lebih besar lagi
tidak hanya bentuk dalam pameran manik-manik saja tetapi melibatkan
kegiatan seni budaya daerah lainnya sehingga masyarakat juga dapat
mengetahui dan memahai apa-apa saja yang terdapat di arsip daerah,yang
ada di perpustakaan dan yang ada di museum.
“memang
sudah kita diskusikan panjang dengan dinas pendidikan dan kebudayan
sintang, dengan deputi bidang pengembangan sumber daya perpustakaan
nasional tadi yang hadir dan pihak pihak terkait lain juga tadi bahwa
kedepan akan di laskanakan lebih meriah atau perbesar lagi
kegiatannya”tambah askiman.
Sementara
itu kepala bidang kebudayaan dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten
sintang Siti Musrikah mengatakan pameran manik se-borneo tersebut di
laksnakan dari 15-16 November 2017 dengan melibatkan peserta dalam dan
luar negeri seperti Jabatan Muzium Sarawak, Jabatan Muzium Sabah,
Jabatan Muzium-Muzium Brunai Darussalam, Museum Provinsi Kalimantan
Barat, Museum Provinsi Kalimantan Tengah, Museum Provinsi Kalimantan
Timur, Museum Provinsi Kalimantan Selatan, Museum Provinsi Jawa Tengah
dan Museum Kabupaten Sintang.
“tujuannya
yakni mengenalkan kepada masyarakat luas baik dalam dan luar negeri
tentang keindahan dan keragaman manik serta kekayaan fungsi manik dalam
kehidupan manusia baik dari kelahiran hingga kematian”ungkap siti.
Selain
itu juga jelas siti, tujuan pameran tersebut juga untuk mempererat
kerjasama dalam bidang sosial budaya antar provinsi dan negara melalui
museum-museum peserta pameran dan agar meningkatnya pengetahuan dan
pemahaman generasi muda dan pengunjung terhadap peran dan fungsi manik
dalam budaya dan manusia.
Siti
menambahkan kegiatan tersebut merupakan kerjasama sosek malindo antara
pemerintah indonesia khususnya kalimantan barat bengan malaysia
khsususnya di bidang sosial budaya dan juga berdasarkan keputusan bupati
sintang nomor 430/1125/kepdisdikbud/2017 tentang pembentukan panitia
penyelenggara kegiatan pameran manik borneo di kabupaten sintang tahun
2017.
“Kegiatan pameran manik borneo ini juga dilaksanakan secara bergiliran
diantara museum seborneo dan kabupaten sintang tahun ini merupakan tuan
rumah ke-8 atau terakhir dari 8 museum peserta pameran di borneo, yang
mana pameran manik borneo yang pertama dilaksanakan pada tahun 2010 di
museum negeri kalimantan barat di pontianak”tambah siti.
Humas Pemkab.Sintang
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »