Kategori

HEADLINE NEWS

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

𝗞𝗼𝗻𝘁𝗿𝗼𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶 𝗱𝗶 𝗥𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗠𝗲𝗹𝗮𝘆𝘂: 𝗣𝗲𝗻𝗴𝘂𝗸𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗧𝗶𝗺𝘀𝗲𝘀 𝗖𝗮𝗹𝗼𝗻 𝗗𝗶𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶 𝗠𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗿 𝗡𝗶𝗹𝗮𝗶 𝗕𝘂𝗱𝗮𝘆𝗮


Sekadau, 25 September 2024 – Pengukuhan Tim Sukses (Timses) pasangan calon Aron - Subandrio Kecamatan Sekadau Hilir yang diadakan di Rumah Adat Melayu memicu reaksi beragam di kalangan masyarakat. Banyak yang menyayangkan penggunaan rumah adat yang seharusnya menjadi simbol budaya dan tempat netral, namun kini dipakai untuk kepentingan politik.


Acara tersebut berlangsung pada hari ini, Rabu (25/09/2024) dan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat serta pendukung pasangan calon. Meskipun tujuan pengukuhan tersebut adalah untuk meraih dukungan, sejumlah elemen masyarakat merasa tindakan ini mencederai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Melayu.


Beberapa tokoh masyarakat mengungkapkan kekecewaannya. “Rumah Adat Melayu seharusnya menjadi tempat yang melambangkan persatuan dan kebudayaan kita. Menggunakannya untuk kepentingan politik menghilangkan makna tersebut dan bisa dianggap sebagai pelecehan terhadap warisan budaya kita,” ujar salah satu perwakilan masyarakat.


Warga juga menyoroti bagaimana politik dapat dengan mudah memecah belah masyarakat Melayu. “Kita sudah sering melihat bagaimana kepentingan politik segelintir orang mampu menggoyahkan persatuan kita. Ketika rumah adat yang seharusnya menjadi simbol kesatuan justru dijadikan panggung politik, kita harus khawatir akan adanya perpecahan yang lebih dalam,” tambahnya.


Lebih lanjut, marwah suatu kaum menjadi rusak ketika pusat budaya yang seharusnya terjaga kehormatannya dimanfaatkan untuk tujuan politik. “Ketika tempat yang seharusnya dihormati ini digunakan sebagai arena politik, kita tidak hanya merusak simbol budaya, tetapi juga merusak identitas dan marwah kita sebagai masyarakat Melayu,” ungkap seorang aktivis budaya.


Melihat situasi ini, masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. “Kita perlu menjaga tempat-tempat yang seharusnya menjadi ruang netral agar tidak dijadikan arena politik,” tutup salah satu tokoh masyarakat.

Red

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *