(Puspen TNI). Dalam
melaksanakan tugas negara, seorang pemimpin atau komandan harus
mempunyai strategi yang matang agar tugas tersebut bisa berhasil dengan
baik. Perlu diketahui bahwa keberhasilan tugas dalam setiap operasi adalah milik prajurit atau anak buah, sedangkan kegagalan dalam tugas menjadi tanggung jawab pemimpin atau komandannya.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memimpin upacara serah terima jabatan Kabais TNI dari Mayjen TNI Hartomo kepada Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, Kapuspen TNI dari Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si. kepada Brigjen TNI M. Sabrar Fadhilah dan Kapusjaspermildas TNI dari Brigjen TNI Dedi Kusmayadi kepada Kolonel Inf Sapriadi, bertempa di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (21/11/2017).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus mampu mempengaruhi dan mengajak anak buahnya dalam mencapai keberhasilan tugas pokok. Menurutnya, hal ini bisa terjadi manakala ada kesamaan visi, menyatunya hati dan pikiran di antara pemimpin dengan yang dipimpin. “Para Perwira Tinggi, hendaknya dapat mempraktekkan dan mewujudkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di lingkungan kerja dan jadilah pemimpin yang disegani sekaligus dicintai,” harapnya.
Menurut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, peristiwa pembebasan sandera warga sipil
di Papua beberapa waktu lalu tanpa adanya jatuh korban, telah
menunjukkan bahwa peran seorang komandan dalam mengambil langkah-langkah
terukur, tegas dan profesional. “Dengan perencanaan, pengorganisasian yang sangat teliti dan menggunakan psikologi media massa serta gerakan pasukan yang senyap, dalam waktu singkat dapat menyelesaikan tugas dan menyelamatkan para sandera,” jelasnya.
Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sangat mengapresisasi dan bangga atas
keberhasilan pembebasan sandera di Papua yang dilaksanakan oleh 63
Prajurit TNI. Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan
Sandera di Papua diberikan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar
Biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi, namun lima orang perwira yang
tergabung dalam satgas tersebut menyampaikan kepada Kasad bahwa
keberhasilan ini adalah milik prajuritnya, kalau kegagalan tanggung
jawab perwiranya.
“Saya sangat bangga dan terharu masih ada perwira-perwira yang mempunyai jati diri dan prinsip bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan tugas adalah keberhasilan anak buah, tapi bila gagal adalah tanggung jawabnya sebagai komandan,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa pergantian pejabat di lingkungan TNI memiliki dua dimensi, yakni dimensi dinamika dan pembinaan. Dari sisi dinamika, merupakan kebutuhan dan keharusan guna memelihara momentum, performance
dan tingkat kesegaran organisasi dalam mengemban tugas pokok. Sedangkan
dari sisi pembinaan, merupakan bagian dari pembinaan personel dalam
rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja sesuai tugas pokok, peran dan fungsi organisasi.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa TNI sebagai sebuah institusi pertahanan negara dituntut untuk melaksanakan arah
kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara, serta turut
mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki komitmen, karakter
positif, kreatif, kompetitif, komunikatif, kredibel dan militan bila
dihadapkan dengan tuntutan tugas. “Tantangan TNI bukan hanya dalam pengelolaan internal organisasi, tetapi juga harus mampu menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi beragam tantangan dan dinamika tugas,” katanya.
Autentikasi :
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »