Warta86.com-(Puspen TNI). Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas
Kontingen Garuda harus menjaga kepercayaan dan kehormatan dalam
mengemban tugas internasional, hal tersebut tidak terlepas dari kinerja
dan berbagai prestasi yang telah ditunjukkan oleh Satgas TNI Kontingen
Garuda yang telah bertugas sebelumnya.
Demikian sambutan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., yang dibacakan Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., pada upacara militer pemberangkatan Satuan Tugas (Satgas) Yonkomposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-D/United Nations Mission In Darfur (UNAMID), di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/4/2018).
Menurut
Panglima TNI, keberhasilan menjaga nama baik TNI dapat diperoleh para
Komandan Satgas beserta seluruh staf maupun prajurit mampu memahami dan
melaksanakan dengan baik mandat serta misi yang menjadi kebijakan PBB.
“Diharapkan kepada para prajurit TNI yang tergabung dalam
Kontingen
Garuda untuk dapat terus menjaga nama harum Konga,” ujarnya.
Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa para personel Satgas Yonkomposit
TNI Konga XXXV-D/UNAMID harus memahami Resolusi PBB 1769 tahun 2007 yang
menyatakan UNAMID memiliki mandat dan kewenangan untuk mengambil
tindakan yang diperlukan dalam pengerahan
pasukan sesuai kemampuannya untuk melindungi personel, fasilitas,
instalasi, peralatan, menjamin keamanan dan kebebasan bergerak personel
sendiri serta lembaga-lembaga kemanusiaan.
“Hal
ini penting untuk diketahui, dipahami dan dikuasai oleh Dansatgas serta
staf guna memberikan pemahaman terhadap standar operasi maupun aturan
pelibatan yang berlaku pada misi UNAMID,” ucapnya.
Panglima
TNI juga menuturkan bahwa operasi pemeliharaan perdamaian saat ini
sudah sangat kompleks dan melibatkan berbagai pihak mulai dari staf
internasional PBB, personel Polisi Militer, Organisasi Internasional
Palang Merah Internasional dan organisasi lainnya.
Terkait misi perdamaian dunia, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menekankan bahwa Sekjen PBB terus menaruh perhatian terhadap
terjadinya pelanggaran di daerah operasi sehingga guna menjaga citra
misi pemeliharaan perdamaian PBB maka dikeluarkan kebijakan Zero
toleransi terhadap semua jenis pelanggaran.
“Kepada seluruh anggota Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-D/UNAMID
untuk tidak sekali-kali terlibat dalam masalah dan jangan sekali-kali
melanggar larangan atau ketentuan yang berlaku,” kata Panglima TNI.
Panglima
TNI juga mengatakan bahwa perkembangan dan kecenderungan situasi di
daerah operasi harus menjadi perhatian untuk terus diikuti dalam rangka
menyusun strategi serta tindakan taktis Satgas Konga. “keselamatan
personel serta kredibilitas Indonesia dan TNI sangat tergantung kepada
kepemimpinan Dansatgas, disiplin loyalitas serta soliditas seluruh
prajurit TNI yang mengemban tugas di daerah operasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa penugasan yang di emban Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-D/UNAMID merupakan
tugas istimewa karena tidak hanya dipercaya sebagai duta TNI tetapi
juga duta bangsa dan Negara di forum internasional.
“Apa yang dikerjakan disana akan
menjadi cerminan kualitas TNI di mata tentara negara lain dan menjadi
ukuran bagi bangsa serta negara lain dalam memandang posisi negara
Indonesia,” ungkapnya.
Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-D/UNAMID tahun
2018 berjumlah 800 Prajurit TNI termasuk didalamnya prajurit wanita TNI
sebanyak 22 personel, yang akan melaksanakan tugas selama 1 (satu)
tahun dipimpin Letkol Inf Irdham, S.E., M.M. sebagai Dansatgas.
Kabidpeninter Puspen TNI Letkol Laut (KH) H. AGus Cahyono
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »