Menurut Melkianus, ruas jalan Sintang—semubuk statusnya
sudah diambil provinsi sejak akhir tahun 2017 lalu. Sejak saat itu pula,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang kata dia, tidak diperkenankan
menganggarkan dana untuk perbaikan jalan yang kewenangannya sudah diambil alih
oleh provinsi. Namun, sejak diambil alih, pemerintah provinsi justru belum
menggelontorkan dana perbaikan jalan.
“Akhir tahun 2017 sudah ditetapkan status jalan dari
Sintang-Semubuk wewenang provinsi. Hanya memang menjadi masalahnya menurut dari
rekan DPRD provinsi, untuk tahun 2018 belum ada dianggarkan untuk jalan
tersebut,” sesal Melkianus.
Ruas jalan menuju perbatasan itu kata Melkianus sangat
memperihatinkan ketika musim penghujan. Saat ini kata dia, ada satu titik yang
rusak parah. Tepatnya di Sungai Risap, Kecamatan Binjai. “Jalan musim hujan
jalan berlumpur dan rusak parah,” katanya.
Meski secara wewenang ruas jalan sudah diambil alih
provinsi, pemerintah kabupaten kata Welbertus sudah berupaya pro aktif mencari
solusi agar ruas jalan rusak bisa diperbaiki dengan melibatkan pihak perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang beroprasi dan menggunakan ruas jalan tersebut
untuk mobilisasi buah sawit.
“Kondisi yang sangat parah ini, kami melihat pemerintah
daerah sudah sangat pro aktif, artinya bupati dan wakilnya mendorong mencarikan
solusi agar jalan ini fungsional, karena di beberapa titik, seperti di sungai
risap kecamatan binjai, dan kami minta kepada perusahana supaya bekerjasama
supaya jalan ini bisa fungsional,” ujarnya.
Melkianus kembali menegaskan, meski tidak lagi punya
wewenang atas ruas jalan tersebut, Pemkab Sintang tidak lepas tangan begitu
saja. Apalagi kata dia, saat ini dia melihat pembangunan di Kecamatan Ketungau
Tengah dan juga Ketungau Hulu sudah signifikan. “Walaupun jalan menjadi
kewenangan provinsi, pemerintah kabupaten tidak lepas tangan. Kami memberikan
apresiasi semampunya berbuat di daerah perbatasan,” jelasnya.
Pemerintah provinsi yang punya wewenang atas ruas jalan
tersebut didesak untuk mencari solusi. Melkianus juga meminta agar tidak ada
muatan politik dalam mengurus ruas jalan tersebut.
“Titik yang rusak, khusus untuk jalur sintang senaning, itu
sangat luar biasa rusak. Kami berharap pemeirntah provinsi mencarikan solusi
walaupun belum dianggarkan, tetapi harus ada solusi yang diberikan kepada
pemerintah sehingga ini tidak menjadi muatan politik ketika jelang pilgub, jadi
berbuatlah sesuai dengan kewenangan berbuat untuk rakyat,” tegasnya. (red)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »