
PONTIANAK www.warta86.com- Kepolisian Daerah Kalimantan Barat kembali menggelar rapat
Analisa dan Evaluasi (Anev) Bulanan. Anev ini membahas penilaian kinerja
Polda Kalbar dan jajaran disertai penyerahan bendera panji berlambang
jempol dan tengkorak.
"Bendera panji tengkorak melambangkan
lemahnya kinerja dan bendera panji jempol melambangkan prestasi dan
kinerja yang baik," ujar Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs Didi Haryono SH
MH, Kamis (11/10).
Kegiatan ini diselenggarakan di ruang Graha
Polda Kalbar dan dihadiri oleh pejabat utama dan seluruh Kapolres
jajaran Polda Kalbar.
Selain sebagai fungsi kontrol dan
pengawasan, tujuan rapat anev kinerja ini adalah untuk membandingkan
hasil kinerja bulan Agustus 2018 dengan hasil kinerja bulan September
2018.
"Ada 4 kategori dalam Anev bulanan ini, yaitu Kemampuan
Mengelola dan Mengendalikan Harkamtibmas, Penyelesaian Penanganan
Perkara, Zero Pelanggaran Personel, dan Realisasi Anggaran terhadap
Belanja Modal dan Belanja Barang," terangnya.
Hasil penilaian
anev untuk kategori Kemampuan Mengelola dan Mengendalikan Harkamtibmas,
bendera jempol, diberikan kepada Polres Sanggau, karena berhasil
menurunkan trend Harkamtibmas sebanyak enam belas Kasus.
Sedangkan bendera tengkorak untuk kategori ini, diberikan kepada Polres
Melawi, karena kasus Harkamtibmas diwilayahnya meningkat sebanyak empat
kasus.
Kemudian bendera jempol untuk kategori Kemampuan
Penyelesaian Perkara Lengkap dilanjutkan dengan Tahap 2 ‘diserahkannya
Tersangka dan Barang-bukti ke Kejaksaan’ , diberikan kepada Polres
Kayong Utara, karena berhasil menaikkan penyelesaian perkara di bulan
September 2018.
Sedangkan Dit Pol Air Polda Kalbar terpaksa
harus menempati rangking urutan terakhir karena penyelesaian perkara
menurun sebanyak dua kasus berbanding bulan Agustus lalu. Untuk itu, Dit
Pol Air Polda Kalbar diberikan bendera tengkorak.
Selanjutnya,
karena memiliki jumlah laporan polisi (LP) mengenai pelanggaran anggota
Polri terbanyak, yakni sebanyak empat laporan polisi, bendera tengkorak
untuk kategori Zero Pelanggaran Personel / PNS Polri, kembali diberikan
kepada Polres Melawi.
Dan yang terakhir, Realisasi Anggaran Bulan
September terhadap Belanja Modal dan Belanja Barang, bendera jempolnya
diberikan kepada satuan kerja (Satker) Yanma Polda Kalbar, sedangkan
bendera tengkoraknya diberikan kepada Biro Operasi Polda Kalbar.
Diakhir rapat anev kinerja ini, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono
menyampaikan tiga aspek untuk diteruskan para Kapolres kepada para
Kapolsek jajarannya. Tiga aspek tersebut adalah aspek eksternal,
internal dan manajemen media.
Wujud dari aspek eksternal yaitu
turun kelapangan, lakukan kerjasama dan bangun kedekatan kepada seluruh
teman-teman dikewilayahan.
"Dengan tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh wanita, lakukan yang terbaik yang
bisa membawa nama institusi kita," jelas Didi Haryono.
Aspek
internal, konsolidasi apa-apa yang sudah disampaikan PJU (pejabat utama)
dan jadikan itu sebagai masukan, jukrah, pedoman bagi internal Polri.
"Jadikan suatu evaluasi buat kita tetap komitmen dalam melaksanakan
tugas," terangnya.
Aspek yang ketiga adalah manajemen media.
"Ingat, kita adalah organisasi besar, organisasi publik, sehingga
pertanggung jawaban kita perlu disampaikan kepada masyarakat," tegas
Kapolda.
Oleh karena itu ia meminta agar manajemen media
diberdayakan. Rencananya seminggu sekali ia akan melakukan video
conference untuk mengetahui seberapa jauh Humas berjalan dalam rangka
pertanggungjawaban kegiatan kehumasannya.
"Baik
pertanggungjawaban secara operasional, pertanggungjawaban secara
penyerapan anggaran, maupun pertanggungjawaban terhadap revolusi mental
kita," tutupnya.
____________________________
[ informasi di
atas ditulis, diramu, dikemas oleh Kepala Urusan Liputan Produksi
Dokumentasi (Lipprodok) Humas Polda Kalimantan Barat, Ajun Komisaris
Polisi (AKP) Cucu Safiyudin S.Sos SH MH ] Publish W86